TANJUNG
HARAPAN (kabargas.com) - Kondisi ruas jalan penghubung ibu kota Kecamatan
Gaung Anak Serka (GAS) menuju Desa Lahang Baru Kecamatan Gaung rusak berat.
Saking parahnya kerusakan yang terjadi, warga lebih senang menempuh jalan
memutar melewati jalan high way yang sedang dibangun Pemkab Inhil, meski untuk
itu jarak tempuh hampir menjadi 2 kali lipat.
“Bagaimana tidak kerusakan ruas jalan sangat
parah. Padahal kalau kondisi ruas jalan baik, perjalanan hanya memakan waktu
belasan menit. Tapi karena kerusakan parah yang terjadi, perjalanan jadi sangat
lama hingga memakan waktu hingga satu jam,” ujar Masjam warga Kuala Lahang
belum lama ini.
Dijelaskannya, kerusakan ruas jalan tersebut
sudah berlangsung sekian lama, mungkin sudah ada sekitar 7-8 tahun. Meski ada
dilakukan perbaikan. Tapi itu tidak mampu menutupi kerusakan yang sedemikian
parah hingga hampir seluruh ruas jalan yang panjangnya sekitar belasan kilo
meter.
Hal itu akan terasa lebih parah disaat musim
penghujan dimana badan jalan sangat licin, karena tanah yang menempel di
ban kendaraan. Tentu sangat berbahaya bagi pengguna jalan, apalagi yang tidak
menggunakan ban khusus. Makanya kalau sudah musim penghujan, masyarakat sangat
enggan untuk lewat jalan tersebut kalau tidak penting sekali.
“Makanya kita warga masyarakat baik Kecamatan GAS
maupun Gaung sangat berharap kepada Pemkab Inhil untuk dapat melakukan
perbaikan. Karena ruas jalan tersebut sangat penting peranannya sebagai
penghubung antara dua kecamatan yang ada,” tambah warga tersebut.
Ungkapan senada dilontarkan Efi warga Desa Lahang
lainnya dalam kesempatan berbeda. Dirinya sangat berharap Pemkab Inhil segera
melakukan perbaikan. Dijelaskannya, meski ada jalan alternatif lainnya,
tapi itu jarak tempuhnya makin jauh. Ditambahkanya jalan alternatif yang ada,
juga sangat sulit dilewati, terutama saat musim penghujan.
“Ada jalan alternatif lewat Sungai Baru
yang kondisi agak lebih baik. Tapi dengan catatan tidak musim penghujan, sebab
disaat seperti itu ada sekitar 1 KM ruas jalan yang kondisi sangat menyulitkan.
Bayangkan saja, meski cuma 1 KM waktu tempuhnya bisa satu jam. Bahkan motor
saja bisa berdiri sendiri, saking lengketnya tanah dengan motor,” tambahnya.***(detikriau.org)