Pekanbaru, (KabarGas.com) - Dalam pertemuan antara Komisi III DPRD Inhil dengan Komisi C
DPRD Riau, Kamis (5/7) di ruang Medium DPRD Riau, terungkap banyak
infrastruktur di Inhil saat ini dalam kondisi rusak parah. Khususnya
infrastruktur jalan baik itu jalan kabupaten, provinsi dan nasional.
Ketua Komisi III DPRD
Inhil, H Feriandi SE MM kepada beritaazam.com usai pertemuan menyatakan,
terdapat banyak jalan yang butuh perbaikan segera. Keterbatasan APBD Inhil
tidak mampu untuk membiayai perawatan dan pemeliharaan jalan-jalan tersebut.
Dengan kondisi
geografis Kabupaten Inhil yang labil dan bergambut serta dikelilingi dengan
sungai-sungai sehingga pemkab menyadari tidak mampu sepenuhnya membiayai
infrastruktur di Inhil.
"Kita perlu
support dan sinkronkan program, bisa berupa budget sharing atau bantuan
langsung dari provinsi. Dukungan juga kita perlukan untuk mendapatkan anggaran
pusat terutama ditujukan terhadap perbaikan jalan nasional yang ada di
Inhil," jelas Feriandi.
Adapun yang menjadi sorotan saat ini, terutama sekali jalan menuju Sungai Luar-Teluk Pinang, Sungai Luar-Batang Tuaka, Batang Tuakan-Gaung Anak Serka, atau Gaung Anak Serka- Gaung. Yang juga kondisinya cukup parah yakni jalan dari Reteh-Kota Baru sepanjang 32 Km.
Adapun yang menjadi sorotan saat ini, terutama sekali jalan menuju Sungai Luar-Teluk Pinang, Sungai Luar-Batang Tuaka, Batang Tuakan-Gaung Anak Serka, atau Gaung Anak Serka- Gaung. Yang juga kondisinya cukup parah yakni jalan dari Reteh-Kota Baru sepanjang 32 Km.
Menurutnya, untuk jalan
provinsi terutama di Parit Enam sangat rusak parah, parit-oprit di Inhil sudah
berat turun dari jembatan. Jalan nasional yang juga membutuhkan perbaikan
seperti di Km 5 dan Km8.
"Yang hari ini
menjadi masalah yakni jalan dari Km 7 ke simpang granit yang rusak akibat beban
muatan berlebih dari PT Riau Bara Harum (RBH). Meskipun kabarnya ada MoU untuk
perbaikan oleh perusahaan, namun dirinya mengakui sampai hari ini belum melihat
ada MoU tersebut. Dan pergerakan terhadap pembangunan itu belum nampak secara
nyata," jelasnya.
Meskipun ada komitmen
dari perusahaan untuk membantu, namun dari Komisi III DPRD Inhil mengharapkan
melalui Komisi C DPRD Riau meminta menyampaikan ke Dinas PU Riau agar dapat
bertindak dan berkoordinasi dengan perusahaan agar beban berlebih itu tidak
terjadi lagi.
"Kita berharap
jalan yang dibuat oleh provinsi melalui dana APBD Riau itu beberapa tahun lalu
peruntukkan nya memang untuk masyarakat, dan bukan untuk perusahaan. Kalau
perusahaan hanya ingin menikmati dan mendapat untung sendiri silahkan bangun
jalan sendiri," tegasnya.
Wakil Ketua Komisi C DPRD
Riau, Abdul Wahid menyatakan, DPRD Riau akan mengakomodir hal-hal yang
disampaikan anggota Komisi III DPRD Inhil dalam pertemuan itu.
"Kita akan
akomodir tergantung nanti kebijakan itu bisa ditampung di APBD Perubahan atau
di APBD murni. Yang jelas kondisi jalan disana memang memprihantinkan karena
saya juga pernah melihat langsung jalan yang rusak itu," jelasnya.*[]ird
Dikutip dari :Beritaazam.com
Dikutip dari :Beritaazam.com